Kamis, 10 Maret 2016

Biografi dan Kisah Sukses Pendiri Go-Jek. Ada yang tau Siapa Pendirinya?


Kisah Sukses Pendiri Gojek


Aplikasi Go-Jek tentu sudah tidak asing lagi bagi kita terutama yang gemar bepergian menggunakan ojek. Meski sempat menuai kontroversi, namun akhirnya aplikasi ini tetap diakui dan dijalankan di berbagai wilayah di Indonesia.

Go-Jek sebenarnya adalah sebuah perusahaan jasa trasportasi dan kemudian berkembang menjadi jasa pengiriman barang dengan menggunakan ojek. Perusahaan ini sebenarnya telah berdiri sejak tahun 2011. Perusahaan Go-Jek didirikan oleh Nadiem Makarim yang menawarkan kemudahan dalam mendapatkan transportasi cepat dan murah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas ketika alat transportasi yang ada tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Go-Jek akhirnya dapat melakukan revolusi transportasi ojek melalui kecanggihan teknologi. Jasa yang ditawarkan Go-jek tidak lagi hanya mengantar orang namun juga melayani pesan antar barang dan berbelanja. Nadiem datang dengan menawarkan solusi unik mengatasi kemacetan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Nadiem lahir di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984 dari ayah seorang pengacara di Pekalongan bernama Nono Anwar Makarim dan Ibu Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di sebuah lembaga non-profit. Nadiem Makarim menikah pada tahun 2014 dengan seorang wanita bernama Franka Franklin. Setelah lulus SMA Nadiem meneruskan pendidikan di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat bahkan selama setahun ia mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Nadiem kemudian diketahui juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).

Meski Nadiem akhirnya bekerja di sebuah perusahaan sebagai konsultan di Mckinsey & Company Jakarta dan sempat menjadi Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia, namun akhirnya dia memutuskan untuk keluar dan merintis perusahaan sendiri yang kita kenal sebagai Go-Jek saat ini.

 ...Saya tidak betah kerja di perusahaan orang lain. Saya ingin mengontrol takdir saya sendiri - Nadiem Makarim.

Ide dari Go-jek adalah ketika Nadiem melihat bahwa kebanyakan tukang ojek hanya mangkal dan menunggu penumpang serta setelah melihat bahwa kemacetan Jakarta semakin parah sehingga memberinya ide sebuah solusi untuk menanggulangi masalah tersebut. Masyarakat membutuhkan transportasi yang cepat, aman dan dengan biaya terjangkau.


Kisah Sukses Pendiri Gojek


GO-JEK Menawarkan Kemudahan dan Kenyamanan Penggunanya

Perkembangan Go-jek pun makin pesat seiring diterimanya aplikasi ini oleh masyarakat Indonesia yang pada akhirnya membuat sebuah perusahaan investasi asal Singapura Northstar Group pada tahun 2014 memberikan suntikan dana. Di tahun yang sama pula perusahaan ojek milik Nadiem Makarim tersebut juga mendapat suntikan dana dari dua perusahaan lain yakni Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.
Aplikasi Go-jek pun merambahi teknologi mobile ( android ) yang dapat diunduh sehingga memudahkan para calon pengguna jasa Go-jek melakukan pemesanan baik jasa transportasi untuk antar jemput, mengantar dan mengambil barang pesanan dengan biaya yang terjangkau.
Bila dahulu pada awal berdirinya Go-jek hanya memiliki armada yang sedikit, namun kini setelah menggunakan aplikasi mobile Go-Jek memiliki ribuan armada yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Meskipun sempat mendapatkan tentangan dari kalangan pemilik jasa transportasi lainnya bahkan keberadaannya sempat dilarang oleh Menteri Perhubungan karena dianggap kurang aman, namun akhirnya Presiden bersama Menteri Perhubungan beserta pemilik Go-Jek dan armada sejenis mengadakan dialog. Akhirnya Go-Jek pun kembali beroperasi karena keberadaannya sangat dibutuhkan oleh banyak orang.

Demikianlah, akhirnya salah satu ide dan gagasan anak bangsa ini kemudian diapresiasi oleh masyarakat banyak karena memberikan manfaat dan mempermudah orang lain dalam melaksanakan pekerjaannya.

Kisah Sukses Pendiri Gojek


Tidak ada komentar:

Posting Komentar